Virtual reality (VR) atau realitas maya adalah teknologi yang membuat
pengguna dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh
komputer (computer-simulated environment), suatu lingkungan sebenarnya yang
ditiru atau benar-benar suatu lingkungan yang hanya ada dalam imaginasi.
Elemen Virtual Reality adalah :
1. Virtual World/Dunia Virtual yaitu content dari
sebuah medium yang diberikan. Dapat berupa screen play/script. Aktor yang
memperagakan permainan memungkinkan kita untuk mengalami virtual world.
2. Immersion yaitu sensasi
berada di dalam sebuah lingkungan. Di bagi menjadi beberapa jenis yaitu :
- mental immersion : suspension of disbelief
- physical immersion : secara badan/fisik memasuki media
- mentally immersed : sensasi user berada di dalam virtual environment
3. Sensory Feddback yaitu informasi mengenai virtual world ditampilkan ke
indra user. Dapat bersifat secara visual (paling umum), audio, atau sentuhan.
4. Interactivity : Virtual World merespon aksi user.
Komputer membuat hal ini menjadi mungkin dan real time.
Salah satu contoh aplikasi virtual reality yang digunakan pada saat ini
yaitu dalam bidang militer. Virtual reality dipakai untuk melakukan simulasi
latihan perang, simulasi latihan terjun payung. dan sebagainya. Dimana dengan
pemakaian teknologi ini bisa lebih menghemat biaya dan waktu dibandingkan
dengan cara konvensional.
Beberapa
sistem virtual reality canggih yang sekarang digunakan meliputi informasi
sentuh, biasanya dikenal sebagai umpan balik kekuatan pada aplikasi berjudi dan
medis. Pemakai dapat saling berhubungan dengan suatu lingkungan sebetulnya atau
sebuah artifak maya baik melalui penggunaan alat masukan baku seperti papan
ketik dan tetikus, atau melalui alat multimodal seperti sarung tangan terkabel,
polhemus boom arm, dan ban jalan segala arah. Dalam praktek, sekarang ini
sangat sukar untuk menciptakan pengalaman realitas maya dengan kejernihan
tinggi karena keterbatasan teknis atas daya proses, resolusi citra, dan lebar
pita komunikasi. Bagaimanapun, pembatasan itu diharapkan untuk secepatnya
diatasai dengan berkembangnya pengolah, pencitraan, dan teknologi komunikasi
data yang menjadi lebih hemat biaya dan lebih kuat dari waktu ke waktu.
B.
Cloud
Computing
Cloud
computing adalah sebuah paradigma komputasi di mana kapabilitas IT disediakan
sebagai layanan berbasis internet atau dalam kata lain menggunakan
Internet-based service untuk meng support business process. Akan tetapi,
perkembangannya sangat luar biasa, karena perusahaan-perusahaan besar di bidang
IT pun sekarang fokus ke hal ini. Bahkan Microsoft belum lama ini mengumumkan
akan segera menyiapkan sistem terbarunya, Windows 7, yang sangat mendukung
cloud computing, meskipun belum menjanjikan kapan beredarnya.
Cloud adalah
awan, sebagai gambaran Internet, yang bagi user, tidak perlu tahu ada di mana.
Yang penting bagi user adalah dapat terhubung ke Internet. Entah melalui
jaringan telpon, jaringan kabel, jaringan hotspot, jaringan seluler, atau
melalui warnet, yang penting terhubung ke Internet dengan koneksi yang (kalau
bisa) cepat dan gratis. Sedangkan computing (komputasi) adalah berbagai
pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan perangkat komputer (termasuk ponsel,
palmtop, dan perangkat lain). Jadi ringkasnya, cloud computing adalah kegiatan
komputasi berbasis Internet.
Menurut NIST
(National Institute of Standards and Technology), sebuah sistem dapat
dikatakan Cloud Computing / Komputasi Awan bila memenuhi 5 karakteristik
dibawah ini :
- Resource Pooling adalah sumber daya bisa berupa storage, CPU, memory, network bandwidth dsb yang disediakan oleh penyedia service untuk memenuhi kebutuhan pelanggan untuk digunakan secara bersama-sama oleh sejumlah user (multi-tenant).
- Broad Network Access atau Luas Jaringan Akses yang memungkinkan penguna service dapat mengakses melalui perangkat seperti smartphone, laptop, tablet, workstation, dsb.
- Measured Service merupakan layanan monitoring yang disediakan oleh provider service yang memungkinkan penguna service Cloud Computing / Komputasi Awan untuk memonitoring resources, seperti bandwidth, kapasitas, proses yang sedang berjalan, dsb.
- Rapid Elasticity yang berarti kapasitas layanan service dapat dinaikan atau diturunkan setiap saat dengan mudah dan bebas.
C.
Augmented
Reality
Augmented adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan
ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu
memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. Tidak seperti
realitas maya yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, namun Augmented Reality
hanya menambahkan atau melengkapi kenyataan.
Benda-benda maya menampilkan informasi yang tidak dapat diterima oleh pengguna
dengan inderanya sendiri. Hal ini membuat Augmented Reality sesuai sebagai alat
untuk membantu persepsi dan interaksi penggunanya dengan dunia nyata. Informasi
yang ditampilkan oleh benda maya membantu pengguna melaksanakan
kegiatan-kegiatan dalam dunia nyata.
Selain menambahkan benda maya dalam lingkungan nyata, Augmented Reality juga berpotensi menghilangkan benda-benda yang sudah ada. Menambah sebuah lapisan gambar maya dimungkinkan untuk menghilangkan atau menyembunyikan lingkungan nyata dari pandangan pengguna. Misalnya, untuk menyembunyikan sebuah meja dalam lingkungan nyata, perlu digambarkan lapisan representasi tembok dan lantai kosong yang diletakkan di atas gambar meja nyata, sehingga menutupi meja nyata dari pandangan pengguna.
Selain menambahkan benda maya dalam lingkungan nyata, Augmented Reality juga berpotensi menghilangkan benda-benda yang sudah ada. Menambah sebuah lapisan gambar maya dimungkinkan untuk menghilangkan atau menyembunyikan lingkungan nyata dari pandangan pengguna. Misalnya, untuk menyembunyikan sebuah meja dalam lingkungan nyata, perlu digambarkan lapisan representasi tembok dan lantai kosong yang diletakkan di atas gambar meja nyata, sehingga menutupi meja nyata dari pandangan pengguna.
Augmented Reality dapat diaplikasikan untuk semua indera, termasuk
pendengaran, sentuhan, dan penciuman. Selain digunakan dalam bidang-bidang
seperti kesehatan, militer, industri manufaktur, Augmented Reality juga telah
diaplikasikan dalam perangkat-perangkat yang digunakan orang banyak, seperti
pada telepon genggam.
Selain menambahkan benda maya dalam lingkungan nyata, realitas tertambah
juga berpotensi menghilangkan benda-benda yang sudah ada. Menambah sebuah
lapisan gambar maya dimungkinkan untuk menghilangkan atau menyembunyikan
lingkungan nyata dari pandangan pengguna. Misalnya, untuk menyembunyikan sebuah
meja dalam lingkungan nyata, perlu digambarkan lapisan representasi tembok dan
lantai kosong yang diletakkan di atas gambar meja nyata, sehingga menutupi meja
nyata dari pandangan pengguna.
- Lingkungan Virtual Reality.
Kebanyakan
lingkungan Virtual Reality saat ini adalah penyajian pengalaman visual, yang
ditampilkan baik pada layar komputer atau melalu alat khusus seperti stereoscopic
display. Tapi beberapa simulasi mengikutsertakan tambahan informasi hasil
pengindraan, seperti suara melalui speaker atau headphone.
Simulasi
lingkungan dapat mirip dengan dunia nyata, misalnya, simulasi untuk pilot atau
pelatihan pertempuran, atau dapat berbeda secara signifikan dari kenyataan,
seperti di VR game. Dalam prakteknya, saat ini sangat sulit untuk menciptakan
suatu kesetiaan tinggi pengalaman kenyataan maya, terutama karena keterbatasan
teknis atas daya proses, resolusi gambar dan bandwith komunikasi. Namun,
keterbatasan tersebut diharapkan pada akhirnya dapat diatasi sebagai prosesor,
pencitraan dan teknologi komunikasi data menjadi lebih kuat dan hemat biaya
dari waktu ke waktu.
- Pengertian Virtual Reality.
Virtual
Reality (VR) atau Realitas Maya adalah teknologi yang dibuat sehingga pengguna
dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer
(computer-simulated environment), suatu lingkungan sebenarnya yang ditiru atau
benar-benar suatu lingkungan yang hanya ada dalam imaginasi.
Secara
sederhana, Virtual Reality adalah pemunculan gambar-gambar
tiga dimensi yang di bangkitkan komputer, yang terlihat nyata dengan bantuan
sejumlah peralatan tertentu. Ciri terpentingnya adalah dengan menggunakan
perangkat yang dirancang untuk tujuan tertentu, teknologi ini mampu menjadikan
orang yang merasakan dunia maya tersebut terkecoh dan yakin bahwa yang
dialaminya adalah nyata.
- Konsep dan Pengembangan Virtual Reality.
Istilah
Realitas maya tidak pasti asalnya. Pengembang realitas maya, Jaron Lanier
mengakui bahwa ia menggunakan istilah itu pertama kali dan ada istilah
yang terkait digunakan oleh Myron Krueger adalah “kenyataan
tiruan“ telah digunakan sejak 1970.
Virtual
Reality sering digunakan untuk menggambarkan berbagai aplikasi, umumnya terkait
dengan mendalam, sangat visual, 3D lingkungan.
CAD
pengembangan perangkat lunak, akselerasi perangkat keras grafik, kepala-mount
display, sarung tangan database dan miniaturisasi telah membantu mempopulerkan
gagasan.
Dalam buku The
Metaphysics of Virtual Reality, Michael R. Heim
mengidentifikasi tujuh konsep yang berbeda Virtual Reality yaitu :
- Simulasi
- Interaksi
- Kepalsuan
- Imersi
- Tele Presence
- Seluruh Tubuh Imersi
- Jaringan Komunikasi
Untuk
memasuki Virtual Reality, pengguna mengenakan sarung tangan khusus,
earphone, dan kacamata khusus yang terhubung dengan komputer dan sistem yang di
dalamnya. Melalui cara ini, setidaknya tiga indera tubuh kita terkontrol oleh
komputer. Untuk hasil yang lebih baik, biasanya piranti Virtual Reality ini
juga memonitor apa yang dilakukan user. Misalnya kacamata yang
mengontrol pergerakkan bola mata pengguna dan meresponnya dengan mengirim
masukkan video yang baru. Virtual Reality kadang digunakan untuk menyebut dunia
virtual yang disajikan ke dalam komputer, seperti pada berbagai macam game
permainan komputer yang kini marak perkembangannya, meskipun hanya berbasis
representasi teks, suara dan grafis.
Sekarang,
istilah Virtual Reality mulai tergantikan oleh istilah Virtual
Envoronment oleh para ahli komputer. Konsepnya tetap sama, yaitu
mensimulasikan lingkungan 3-D yang bisa dijelajahi oleh pengguna seolah-olah
benar-benar bisa dirasakan lewat indera.
2(dua)
syarat yang harus ada dalam VR/ VE adalah:
- Gambar/ grafis/ penglihatan 3-D yang nyata menurut perspektif penglihatan pengguna.
- Kemampuan untuk mendeteksi gerakan-gerakan pengguna, seperti gerakan kepala dan arah bola mata, untuk menyesuaikan grafis yang dihasilkan supaya menyesuaikan perubahan “dunia” 3-Dnya.
Saat berada
dalam VR, pengguna akan merasa melebur seolah menyatu dengan dunianya,
dan bisa berinteraksi dengan objek-objek yang ada di sana. Hal ini disebut
dengan telepresence.
Menurut Jonathan
Stauer, ada dua komponen dalam perasaan “melebur” ini, yang disebut:
1. Depth of information, merupakan banyak dan kualitas data yang ditansfer demi menciptakan lingkungan VR, seperti resolusi, ketajaman gambar, dll.
2. Breadth
of information, yaitu seberapa besar indera pengguna dimanipulasi, yang
biasanya terbatas pada penglihatan dan pendengaran. Namun saat ini sedang
dikembangkan VR yang bisa memanipulasi indera sentuhan dan pembau.
Salah satu
contoh aplikasi virtual reality yang digunakan pada saat ini yaitu dalam bidang
militer. Virtual reality dipakai untuk melakukan simulasi latihan perang,
simulasi latihan terjun payung. dan sebagainya. Dimana dengan pemakaian
teknologi ini bisa lebih menghemat biaya dan waktu dibandingkan dengan cara
konvensional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar