Selasa, 22 Oktober 2013

OUTPUT DEVICE

OUTPUT DEVICE

        Output Device atau dalam bahasa indonesia perangkat keluaran adalah sebuah perangkat keras yang berperan sebagai media penerjemah informasi yang dihasilkan oleh proses komputer. Dengan Output device maka komputer dapat menyampaikan hasil dari sebuah proses data kepada manusia sebagai pengguananya. Informasi yang disampaikan bisa dalam bentuk visual yang terlihat oleh mata melalui layar, terdengar oleh telinga atau tergambar/tertulis di kertas.


Peralatan output dapat berupa :

1. Hard copy device, yaitu alat yang digunakan untuk mencetak tulisan dan image pada media keras, misalnya kertas atau film. Hard copy device bersifat permanen dan lebih portabel (dapat dilepas dari alat outputnya dan dapat dibawa kemana-mana). Alat yang umum digunakan untuk ini adalah printer, plotter, dan alat mikrofilm.

2. Soft copy device, yaitu alat yang digunakan untuk menampilkan tulisan dan image pada media lunak yang berupa sinyal elektronik. Soft-copy device dapat berupa video display, flat panel, dan speaker.

3. Drive speaker atau driver, yaitu alat yang digunakan untuk merekam simbol dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin pada media, misalnya magnetic disk atau magnetic tape. Alat ini berfungsi ganda, yaitu sebagai alat output dan juga sebagai alat input. Drive device yang menggunakan media magnetic disk adalah disk drive, dan yang menggunakan media magnetic tape adalah tape drive.


        Secara umum ada 5 yang termasuk dalam kategori output device yaitu :
1. Monitor
2. Speaker and Headphone
3. Printer
4. Projector
5. Plotter

1. Monitor


    Monitor adalah perangkat output yang paling umum. Monitor menampilkan informasi dalam bentuk tulisan, gambar dan video. Monitor bisa dibedakan berdasar ukuran, resolusi, teknologi, refresh rate dan juga warna.
Fungsi:
-          Menampilkan pesan, instruksi, gambar, dan hasil pengolahan data (informasi output).
-          Sebagai layar televisi dan output film dari CD atau DVD player pada komputer.

Tipe-tipe monitor yang sudah dikenal adalah:

(1) CGA (Color Graphic Adapter) Tipe monitor standar IBM yang mempunyai kualitas resolusi rendah. Monitor ini hanya mampu menampilkan 4 warna dalam mode grafis.

(2) EGA (Enhanced Graphic Adapter) EGA merupakan tipe monitor yang tingkatannya di atas CGA. Monitor ini mampu menampilkan 16 warna dalam mode grafis.

(3) EPGA (Enchanced Professional Graphic Adapter) Monitor ini mampu menampilkan 256 warna pada mode grafis. Monitor ini disebut juga sebagai monitor PEGA atau PGA.

(4) VGA (Visual Graphic Adapter) VGA merupakan tipe monitor yang sekarang banyak digunakan. Gambar yang dihasilkan mempunya warna sampai jutaan. Mode grafisnya tampak lebih nyata di mata.

(5) LCD (Liquid Crystal Display) LCD dikenal sebagai monitor flat atau latar data dengan resolusi rendah, yang memiliki kemampuan menampilkan warna sampai jutaan. LCD menggunakan persenyawaan cair yang mempunyai struktur molekul polar dan diapit oleh dua elektode yang transparan.

Adapun sebagian teknologi Video Display dan Monitor dari tahun ke tahun :

a.Cathode Ray Tube


       Teknologi Tabung Brown (CRT Display) ditemukan pada tahun 1897, akan tetapi teknologi ini baru diadopsi sebagai penerima siaran televisi pada tahun 1926. Sejarah penemuan teknologi CRT sudah lebih dari 100 tahun dan memiliki kualitas gambar yang sangat bagus. Akan tetapi teknologi ini mempunyai satu kelemahan yaitu semakin besar display yang akan dibuat maka semakin besar pula tabung yang digunakan. Pada monitor CRT, layar penampil yang digunakan berupa tabung sinar katoda. Teknologi ini memunculkan tampilan pada monitor dengan cara memancarkan sinar elektron ke suatu titik di layar. Sinar tersebut akan diperkuat untuk menampilkan sisi terang dan diperlemah untuk sisi gelap. Teknologi CRT merupakan teknologi termurah dibanding dengan kedua teknologi yang lain. Meski demikian resolusi yang dihasilkan sudah cukup baik untuk berbagai keperluan. Hanya saja energi listrik yang dibutuhkan cukup besar dan memiliki radiasi elektromagnetik yang cukup kuat.

 b. Liquid Crystal Display (LCD) atau Flat Display Panel (FDP) 


     Monitor LCD tidak lagi menggunakan tabung elektron tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan CRT. Karena bentuknya yang pipih, maka monitor jenis flat tersebut menggunakan energi yang kecil dan banyak digunakan pada komputer-komputer portabel. Kelebihan yang lain dari monitor LCD adalah adanya brightness ratio yang telah menyentuh angka 350 : 1. Brigtness ratio merupakan perbandingan antara tampilan yang paling gelap dengan tampilan yang paling terang.  Liquid Crystal Display menggunakan kristal liquid yang dapat berpendar. Kristal cair merupakan molekul organik kental yang mengalir seperti cairan, tetapi memiliki struktur spasial seperti kristal. (ditemukan pakar Botani Austria – Rjeinitzer) tahun 1888. Dengan menyorotkan sinar melalui kristal cair, intensitas sinar yang keluar dapat dikendalikan secara elektrik sehingga dapat membentuk panel-panel datar.

c. Plasma Gas atau Organic Light Emitting Diode (OLED). 


    Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat selebar CRT. Plasma gas juga menggunakan fosfor seperti halnya pada teknologi CRT, tetapi layar pada plasma gas dapat perpendar tanpa adanya bantuan cahaya di belakang layar. Hal itu akan membuat energi yang diserap tidak sebesar monitor CRT. Kontras warna yang dihasilkan pun lebih baik dari LCD. Teknologi lasma gas ini sering bisa kita jumpai pada saat pertunjukan-pertunjukan musik atau pertandingan-pertandingan olahraga yang spektakuler. Di sana terdapat layar monitor raksasa yang dipasang pada sudut-sudut arena tertentu. Itulah monitor yang menggunakan teknologi plasma gas.  Setelah kita melihat begitu pesatnya perkembangan LCD, sekarang kita dapat saksikan perkembangan FDP terbaru yang boleh kita katakan sebagai Flat Panel Display Masa Depan.

Tabel 1. Perbedaan CRT dan LCD


Spesifikasi
CRT
LCD
Kelebihan
Harga Lebih Murah 
Ketajaman Lebih Bagus
Bentuk yang tipis 
Konsumsi Listrik Hemat
Kekurangan
Bentuk yang besar 
Konsumsi listrik Boros
Harga Mahal 
Ketajaman tidak sebagus C

2. Speaker & Headphone :
    Speaker dan head phones adalah perangkat output yang menghasilkan bunyi baik itu dalam bentuk musik maupun suara. Speaker dan head phone terhubung melalui sebuah kabel yang ditancapkan pada sound card (perangkat pengolah suara).Speaker akan memberikan informasi dalam bentuk suara. Apabila Anda mendengarkan lagu melalui komputer yang terhubung Internet dan terhubung pada saluran pemancar radion online, maka unit keluaran yang diperlukan adalah speaker. Speaker berasal dari kata speak yang artinya berbicara/mengeluarkan suara. Speaker adalah suatu alat yang dibuat untuk menghasilkan suara yang diperintahkan oleh pemutar suara (head unit). Pada audio kita mengenal istilah sound system, yang menurut terjemahan dasarnya berarti sistem yang mengatur tata letak dari suara yang keluar dari speaker. Pengaturan dan tata letak yang benar membuat keluaran sebuah audio menghasilkan suara yang mendekati kenyataan atau aslinya Pengenalan jenis speaker yang dimiliki membantu proses pengaturan speaker yang optimal.

Cara speaker bekerja

        Sebuah speaker memproduksi gelombang suara dengan menggetarkan cone yang fleksibel atau diafragma secara cepat. Cone tersebut biasanya terbuat dari kertas, plastik ataupun logam, yang berdempetan pada ujung yang lebih besar pada suspension. Suspension atau surround, merupakan ratusan material yang fleksibel yang menggerakkan cone, dan mengenai bingkai logam pada drivers, disebut basket. Ujung panah pada cone berfungsi menghubungkan cone ke voice coil. Coil tersebut didempetkan pada basket oleh spider, yang merupakan sebuah cincin dari material yang fleksibel. Spider menahan coil pada posisinya sambil mendorongnya bergerak kembali dengan bebas. Proses coil atau lilitan bergerak, kembali ke posisi semula dan seterusnya adalah sebagai berikut. Elektromagnet yang dihasilkan oleh bidang magnet yang konstan yang di hasilkan oleh magnet permanent. Elektromagnet dan magnet permanen, berinteraksi satu sama lain seperti dua magnet yang berhubungan pada umumnya. Kutub positif pada elektromagnet tertarik oleh kutub negatif pada bidang magnet permanen dan kutub negatif pada elektromagnet ditolak oleh kutub negatif magnet permanen. Ketika orientasi kutub elektromagnet bertukar, bertukar pula arah dan gaya tarik-menariknya .
         Dengan cara seperti ini, arus bolak-balik secara konstan membalikkan dorongan magnet antara voice coil dan magnet permanen. Proses inilah yang mendorong coil kembali dan begitu seterusnya dengan cepat. Sewaktu coil bergerak, ia mendorong dan menarik speaker cone. Hal tersebut menggetarkan udara di depan speaker, membentuk gelombang suara. Sinyal audio elektrik juga dapat diinterpretasikan sebagai sebuah gelombang. Frekuensi dan amplitudo dari gelombang ini, yang merepresentasikan gelombang suara asli, mendikte tingkat dan jarak pergerakan voice coil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa frekuensi dan amplitudo dari gelombag suara diproduksi oleh diafragma.


           Jenis speaker itu sendiri dapat dibagi lagi dalam tiga jenis berdasarkan kelompok besarnya, yaitu: 
1. Speaker Dual Cone
    Jenis speaker ini memiliki kualitas suara yang sangat standar, bentuknya dilengkapi dengan dua buah konus. Biasanya speaker jenis ini sudah digunakan sebagai speaker standar. Speaker jenis ini juga bisa disebut sebagai speaker full range karena memang mampu menghasilkan rentang frekuensi yang luas, namun tidak maksimal.
2. Speaker Coaxial
   Speaker jenis ini memiliki desain dengan posisi woofer, midrange ataupun
tweeter yang menyatu dalam satu poros. Speaker coaxial pun memiliki jenis 2 way (tweeter , woofer), 3 Way (tweeter, midrange, woofer) dan ada juga yang 4 way (2 tweeter, midrange, woofer) .
3. Speaker Split / Speaker Component
   Jenis speaker ini dilengkapi dengan midbass, midrange, tweeter yang terpisah-pisah untuk dijadikan dalam satu set sistem speaker. 1 set speaker split juga dilengkapi dengan perangkat elektronik bernama crossover passive yang berfungsi untuk memila-milah atau membagi frekuensi suara agar tweeter, midrange dan midbass mendapat frekuensi yang sesuai dengan kemampuannya. Jenis ini dapat terbagi lagi dalam 1 set jenis 2 way (Midbass, Tweeter), 3 Way (Midbass, Midrange, Tweeter). Jenis ini adalah yang paling baik untuk mendapatkan kualitas suara paling bagus, karena posisinya yang juga dapat diposisikan secara terpisah-pisah. 
        Dari segi kualitas outputnya, jenis speaker terbagi dalam 3 kategori, yaitu low-end, mid-end dan high-end.

1. Low-end Speaker
    
    Speaker kelas ini memiliki kualitas suara (output) yang lebih rendah
dibandingkan dengan dua kategori lainnya. Kelebihan dari jenis speaker ini adalah desain dan warnanya yang cukup menarik. Para pemula audio yang masih mencari–cari speaker yang suaranya pas di telinga biasanya membeli jenis ini. Karakter dasar low-end speaker yang menjadi kelemahannya adalah nada treblenya yang terlalu tinggi, suara midrange yang cempreng ( tidak ada nada rendah ) dan mudah mengalami distorsi. Jenis speaker ini dipasarkan dengan harga ekonomis yang terjangkau oleh masyarakat umumnya.

2. Mid-end Speaker
    
     Kualitas suaranya yang lebih natural membuat jenis speaker ini lebih enak
didengar, dibandingkan dengan mendengar low-end speaker. Hasil suaranya terdengar lebih dalam, nada tinggi treble lebih baik sehingga lebih balance dan pembagian frekuensinya lebih detail. Salah satu faktor utama yang meningkatkan kualitas suaranya adalah penggunaan bahan yang digunakan untuk membentuk speaker kelas mid-end. Kemasannya juga lebih rapih dan eksklusif. Oleh sebab itu, harga mid-end speaker biasanya lebih mahal dibandingkan dengan speaker kategori low-end.

3. High-end Speaker


     High-end speaker digemari oleh para pecinta audio yang biasanya setia hanya terhadap jenis dan warna lagu tertentu saja dan juga oleh para maniak audio yang lebih mencintai perangkat audio dan hasil keluarannya ketimbang jenis musik yang dihasilkan. Karakter suara dari jenis high-end speaker sangat natural dengan separasi, imaging dan kedalaman yang tepat. Frequency response speaker, selain juga power handling, adalah faktor utama penghasil kualitas suara yang super tersebut. Dengan menggunakan alat tes, grafik frekuensinya jauh lebih flat dan smooth. Oleh karena itu, suara yang dihasilkanpun sangat hidup, tidak hanya lagu atau musiknya saja namun juga emosi dan penjiwaan dari pemain musik dan penyanyi sangat terasa di telinga, layaknya seperti menyaksikan langsung sebuah live concert. Speaker high-end umumnya memakai bahan bermutu tinggi seperti misalnya keramik yang diberi lapisan, polypropylene, Kevlar hingga diamond (tweeter keluaran Accutone Diamond). High-end speaker biasanya tidak begitu mementingkan bentuk dan desain. Sehubungan dengan kualitas bahan dan output speakernya yang super tinggi, harga speaker high-end pun jauh lebih tinggi dari kedua kelas sebelumnya Headphone.
           Sedangkan headphone dalah sepasang pengeras suara kecil, atau kurang umum pembicara tunggal, diadakan dekat dengan telinga pengguna dan dihubungkan ke sumber sinyal seperti amplifier audio, radio, pemutar CD atau media player portabel. Mereka juga dikenal sebagai stereophones, headset atau, bahasa sehari kaleng. Versi in-ear dikenal sebagai earphone atau earbuds. Dalam konteks telekomunikasi, istilah headset digunakan untuk menjelaskan kombinasi headphone dan mikrofon yang digunakan untuk komunikasi dua arah, misalnya dengan telepon.


3. Printer



    Printer adalah perangkat output yang digunakan untuk mencetak. Hasil cetak bisa berupa karakter, tulisan, simbol maupun gambar yang terlihat diatas kertas, hasil output ini juga sering disebut dengan hard copy. Printer bisa dihubungkan ke komputer melalui kabel serial RS232 untuk printer jenis lama, dan USB untuk jenis-jenis printer terbaru. Dengan kemajuan teknologi sekarang, printer juga bisa digunakan melalui wireless (tanpa kabel).

Jenis-Jenis Printer yang telah dikenal adalah :

1. Inkjet printer adalah alat cetak yang sudah menggunakan tinta untuk mencetak dan kualitas untuk mencetak gambar berwarna cukup bagus. Kecepatan mencetak jumlah halaman pada printer Inkjet tidak sama, tergantung pada jenis merk printer tersebut. Tetapi pada inkjet printer, hasil cetakan lebih lama keringnya jika dibandingkan dengan laser printer.

2. Laser Printer adalah Sebagian dari laser printer bentuknya mirip dengan mesin fotokopi. Daya cetaknya juga cukup banyak bisa mencapai lebih dari 10 lembar per menit. Kualitas hasil cetak laser printer pun sangat bagus, sehingga mirip sekali dengan aslinya. Selain itu hasil cetakan cepat kering. Tetapi harga printer ini cukup mahal.

3. Printer UV atau Xerox adalah bekerja di sebuah printer inkless yang akan menggunakan kertas dapat digunakan kembali khusus dilapisi dengan beberapa mikrometer bahan kimia peka cahaya UV. Printer akan menggunakan bar sinar UV khusus yang akan dapat menulis dan menghapus kertas. Pada awal tahun 2007 teknologi ini masih dalam pengembangan dan teks pada halaman dicetak dapat hanya berlangsung antara 16-24 jam sebelum memudar

Adapun kelebihan dan kekurangan masing-masing printer adalah:

Spesifikasi
Printer Dot Matrix
Ink-Jet
Laser-Jet
Kelebihan
biaya operasionalnya rendah, karena harga pita yang digunakannya murah
-harga printernya murah 

-hasilnya lebih baik dari printer dot matrix

- suaranya cukup halus

-kecepatan mencetaknya paling cepat 

- untuk mencetak dalam pilihan warna hitam putih, biaya rata-ratanya lebih murah dibanding printer Ink-Jet

Kekurangan
- hasilnya tidak halus 

-mengeluarkan suara keras ketika proses mencetak

-kecepatan mencetaknya lambat

-harga printernya saat ini mahal, karena sudah jarang ditemui di pasaran

- tinta yang digunakan untuk mencetak lebih mahal dibanding pita 

-kecepatan mencetaknya terasa lambat, jika untuk mencetak dalam jumlah yang banyak

-harga printernya paling mahal 

-toner/ serbuk tinta yang digunakan untuk mencetak lebih mahal dari tinta printer Ink-jet.

4. Projector


    Projector adalah perangkat output yang secara fungsi mirip dengan monitor tapi menghasilkan tampilan yang lebih besar. Cara kerja projector adalah memantulkan cahaya berupa objek tulisan maupun gambar yang dihasilkan dari proses komputer.

5. Plotter

    Plotter adalah perangkat output yang digunakan untuk mencetak gambar jenis vektor yang terdiri dari titik-titik koordinat yang membentuk sebuah gambar. Secara fungsi sama dengan printer tapi cara kerja proses cetaknya berbeda.


Plotter adalah perangkat output yang digunakan untuk mencetak gambar jenis vektor yang terdiri dari titik-titik koordinat yang membentuk sebuah gambar. Secara fungsi sama dengan printer tapi cara kerja proses cetaknya berbeda.

Jenis - jenis Plotter berdasarkan prinsip kerjanya, jenis peranti plotter berupa:
1. plotter pena
2. plotter Elektrostatis, dan
3. plotter thermal

Dalam perkembangannya ada jenis plotter lain yang akan dibahas, yaitu:
4. plotter pemotong, dan
5. plotter format lebar.


1. Plotter pena


        Pada prinsipnya plotter pena memiliki satu pena atau sejumlah pena berwarna-warni untuk menggambar pada kertas atau plastik transparan. Plotter pena tidak membuat keluaran berbentuk pola titik-titik., tetapi keluardalam bentuk garis kontinyu 

2. Plotter elektrostatis

        Pada plotter elektrostatis ini kertas diletakkan pada tempat datar seperti meja, kemudian dibuat dengan prinsip kerja seperti pada mensin foto kopi, yaitu dengan memberi tegangan listrik pada kertas. Tegangan listrik tersebut yang akan menarik tinta untuk melekat pada kertas. Tinta kemudian dicairkan dengan pemanasan. Kualitas jenis plotter ini tidak sebagus plotter pena, tetapi kecepatannya lebih tinggi.



3. Plotter thermal

       Plotter thermal menggunakan pin yang dipanasi secara elektronis. Kemudian pin tersebut dilewatkan pada jenis media yang peka terhadap panas, sehingga terbentuk gambar. Plotter thermal dapat digunakan untuk mencetak pada kertas maupun pada film buram.



4. Plotter Pemotong 
Plotter jenis ini dapat sekaligus memotonh bahan vinyl, karet, gabus, kulit, dan lain-lain. Contoh pemanfaatannya yaitu pada industri sepatu atau industri pakaian, untuk memotong pola atau bahan sekaligus.




5. Plotter Format Lebar
Plotter format lebar biasa digunakan oleh perusahaan grafis, karena plotter jenis ini dapat membuat cetakan berwarna dalam kertas yang sangat lebar. Teknologi yang digunakan ada yang menyerupai printer ink-jet ataupun plotter thermal.

 

Sejarah Plotter

Teknik cetak mencetak sudah dilaksanakan secara sederhana di Cina pada abad ke-14. Inovasi orang-orang Cina telah berhasil menciptakan tinta dan block printing yang berpengaruh besar terhadap tradisi tulisan. Tetapi perkembangan teknik cetak di Cina tidak sehebat dengan perkembangan yang terjadi di Eropa. Hal ini terjadi disebabkan alfabet Cina memiliki ribuan ideogram spesifik, yang sangat sukar jika diterapkan di mesin tik. Akibatnya, hampir tidak ada perubahan yang berarti dalam hal efisiensi produksi di Cina sebagaimana yang terjadi di Eropa.
Di awal tahun 1950-an, terjadi perkembangan budaya yang sangat pesat di Eropa yang menimbulkan kebutuhan akan proses produksi dokumen tulisan yang cepat dan murah. Adalah Johannes Guternberg, seorang tukang emas dan usahawan asal Jerman, yang berhasil mengembangkan teknologi mesin cetak yang telah mengubah tehnik mencetak secara revolusioner. Percetakan sendiri mungkin merupakan penemuan yang paling penting pada millennium lalu, walaupun dampak yang ditimbulkannya pada perekonomian global tidak terlalu besar. Penemuan mesin cetak ini memungkinkan Alkitab jadi buku pertama yang diproduksi secara massal.
The F.L. Mosley Company di Pasadena, California. Membuat perekam grafis XY ketika Hewlett Packard membeli perusahaan itu pada tahun 1958. ini langsung menjadi devisi HP yang memproduksi Plotter pena. Pada tahun 1959 diperkenalkan model Calcomp 565 Plotter pena pertama, dan bisa menangani media sampai 11 inci
Pada tahun 1970-an, HP dan Tektronix mengembangkan dan menjual Plotter pena berukuran sebesar meja (desk-sized flatbed pen plotters). Pada tahun 1981, HP memasuki pasar Plotter Format Lebar dengan model HP 7580. Plotter ini dengan kertas bergerak, duakali lebih cepat dari produk sebelumnya

Perbedaan plotter dengan printer

Sebuah perangkat yang mencetak gambar di atas kertas berdasarkan perintah dari komputer. Plotters berbeda dari printer, mereka menggambar garis menggunakan pena. Akibatnya, mereka dapat menghasilkan garis berkesinambungan, sedangkan printer hanya dapat mensimulasikan garis dengan mencetak serangkaian titik jarak dekat. warnawarni plotters menggunakan pena yang berbeda-warna untuk menggambar warna yang berbeda. Secara umum, plotter jauh lebih mahal dari printer. Mereka digunakan dalam aplikasi teknik kemiripan yang sama persis.



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar